Sumber: google.com |
Korea Selatan mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan
mobil listrik dan hidrogen menjadi 33 persen dari total pada tahun 2030 sebagai
upaya mendorong kendaraan masa depan.
Pertumbuhan itu dapat membantu negara dengan ekonomi terbesar
keempat di Asia menjadi lokomotif mobil dunia dengan mengumpulkan 10 persen
dari pasar global. Korea Selatan berencana untuk mengurangi ketergantungannya
pada teknologi asing.
Penelitian tentang mobil terbang juga akan dilakukan untuk
komersialisasi pada tahun 2025.
"Pasar mobil global diperkirakan akan membukukan
pertumbuhan sekitar 1 persen untuk saat ini," kata Kementerian
Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel melansir Yonhap, Selasa (15/10/2019).
Korsel menyatakan harus mandiri pada sektor industri mobil listrik,
hidrogen, dan otonom demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Untuk Korea Selatan, produsen mobil terbesar ketujuh di
dunia, segmen mobil adalah tulang punggung utama perekonomian. Jika kita gagal
mengatasi perubahan lingkungan industri, mesin pertumbuhan negara mungkin
mengalami kemunduran," ujar Menteri Perindustrian Sung Yun -mo
Akumulasi jumlah mobil listrik yang dijual di Korsel melonjak
tujuh kali lipat pada tahun ini dari 2016. Dalam hal infrastruktur, Korea Selatan akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur terkait pada tahun 2027,
lebih awal dari tujuan sebelumnya tahun 2030.
"Mobil sepenuhnya otonom pertama akan dirilis pada tahun
2024 di sini," tambahnya.
Untuk mempromosikan pertumbuhan pasar, Korsel berencana
membangun sekitar 660 stasiun pengisian hidrogen di seluruh negeri pada tahun
2030. Setelah selesai, Korea Selatan akan memiliki akses ke stasiun tersebut
dalam jarak 20 menit di kota-kota besar.
Saat ini, Korea Selatan mengoperasikan 31 stasiun pengisian
hidrogen, termasuk tiga di ibu kota. Jumlah pengisi daya untuk mobil listrik
akan mencapai 15.000 unit di seluruh negeri pada tahun 2025, dibandingkan
dengan 5.427 unit saat ini.
Sumber: akurat.co
Komentar
Posting Komentar