Langsung ke konten utama

Peneliti Besut Headphone Cerdas Untuk Pejalan Kaki

Sumber: google.com


Para peneliti asal Universitas Columbia dikabarkan telah menciptakan satu set headphone yang berfungsi untuk menciptakan rasa aman bagi pengguna yang mengoperasikannya saat berjalan kaki.

Melansir SlashGear, Rabu (11/12), ide yang mendasari peluncuran headphone tersebut karena selama tujuh tahun terakhir ini tingkat kecelakaan dan kematian orang di AS meningkat tiga kali lipat akibat penggunaan headphone yang di luar standar.

Mereka yang mengenakan headphone sering tidak dapat mendengar peringatan seperti klakson mobil, teriakan, atau suara kendaraan yang mendekat. Fenomena tersebut dikenal sebagai 'twalking'.

Para peneliti tersebut menciptkan sistem headphone cerdas yang dapat memperingatkan pejalan kaki akan bahaya yang akan terjadi. Headphone cerdas ini menggunakan mikrofon mini dan pemrosesan sinyal cerdas untuk mendeteksi suara kendaraan yang mendekat.

Ketika bahaya sudah mendekat, sistem akan mengirimkan peringatan audio ke headphone dengan nada yang sudah dirancang. Tim percaya bahwa jika dikembangkan secara komersial headphone ini dapat membantu mengurangi cidera dan kematian pejalan kaki.

"Kami sedang menjajaki area baru dalam mengembangkan teknologi murah dan berdaya rendah yang menciptakan mekanisme audio waspada untuk pejalan kaki," kata Fred Jiang, seorang anggota Institut Sains Data dan asisten profesor teknik elektro di Columbia Engineering.

Proyek headphone pintar ini dianugerahi dana hibah sebesar 1,2 juta dolar AS dari National Science Foundation pada tahun 2017 silam untuk penanaman beberapa mikrofon serta mengembangkan pipa data berdaya rendah untuk memproses suara di dekat pejalan kaki.

Kabarnya, saat ini tim peneliti sedang mengembangkan prototipe dan mengujinya di jalan sekitaran Columbia. Tim berharap ke depannya akan dapat membuat prototipe yang bisa di pasarkan ke perusahaan komersial.




Sumber: akurat.co

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sparta, Anjing Milik Bimo Aryo Meninggal Dunia

Sumber: google.com Duka tengah dirasakan presenter Bima Aryo. Anjing jenis Belgian Malinois Paltakush atau Sparta miliknya mati pada Senin (28/10). Kabar ini diketahui pertama kali dari unggahan Instagram Story @bimaaryo Senin malam. "RIP SPARTA," tulis Bima. Dalam unggahan lainnya, Bima percaya bahwa kepergian Sparta   adalah takdir. Ia lantas berharap anjing kesayangannya itu bisa dimaafkan bila pernah menyakiti berbagai pihak. "Maafin Sparta  kalau ada salah-salah, guys. Dia tadi (Senin) meninggal, guys," ucap Bima sambil menangis. "Gue peluk dia di tangan gue. Udah takdir kamu, enggak bisa kamu lawan. It's okay. I love you, Sparta ," ucap Bima lagi. Bima kemudian membagikan foto Sparta yang telah dibalut kain putih, siap untuk dimakamkan. "Sebenarnya gue pengin banget main, bisa ketemu, bisa megang dia dulu, tapi kita enggak mau nunggu. Gue mau gali kuburannya sekarang, gue mau kubur dia sekarang, gue udah i

"GeNose" Pendeteksi Covid-19 Dari Hembusan Nafas

  Google.com Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan alat yang dipercayai memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mendiagnosis paparan Covid-19 pada seseorang dengan metode embusan napas.  Alat yang diberi nama “GeNose” diklaim mampu bekerja secara cepat dan akurat mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas seseorang. Napas orang diambil diindera dengan melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan. Selain unsur kecepatan dan keakurasian, “GeNose” didesain sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien.   “GeNose” merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk pendeteksian Covid-19 melalui hembusan napas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. Hebatnya, “GeNose” juga mampu bekerja secar

Aplikasi Gaming Sosial Bunch Dapat Investasi

Sumber: google.com Bunch mengumumkan bahwa mereka baru saja mendapatkan investasi sebesar 3,85 juta dolar AS atau sekitar Rp 54,3 miliar dari Supercell, Tencent, Riot Games, Miniclip, dan Colopl Next. Bunch adalah aplikasi gaming sosial serupa Discord. Hanya saja, jika Discord ditujukan untuk para gamer PC, Bunch ditujukan untuk mobile gamer. Melalui Bunch , para gamer akan dapat mengobrol dengan teman-teman mereka saat mereka sedang bermain. Menariknya, para pengguna Bunch   bisa membuat party di dalam aplikasi Bunch sehingga ketika mereka mulai bermain game, secara otomatis mereka akan bermain pada mode multiplayer. Setelah game dimulai, Bunch akan berjalan di background, memungkinkan para pemain untuk tetap mengobrol sambil bermain. "Anda bisa mengobrol sambil bermain game. Di Android, Anda bisa memilih untuk mengaktifkan atau mematikan video,” kata CEO dan co-founder Bunch, Selcuk Atli mengutip Hybrid. Saat ini, Bunch telah memiliki sejumlah game y